Kamis, 09 Juli 2015

PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT




1.      Kebutuhan Cairan Tubuh
a.      Kebutuhan Cairan Tubuh Manusia
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal
1)      Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.
2)      Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas.
3)      Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water loss ± 400ml/hari.
4)      Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan normal, cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), sistem aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
a)      ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
b)      Aldesteron
Hormon ini diekresi oleh kelenjar adrenal ddi tubulus ginjal dan berfungsi pada absorbsi natrium
c)      Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan gerakan gastrointestinal.
d)     Glukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yng menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.

b.      Cara Perpindahan Cairan
1)      Difusi
Difusi merupakan tercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas atau zat padat secara bebas atau acak.
2)      Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air) melalui membrane semipermeabel, biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat, sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
3)      Transpor aktif
Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transport aktif. Transport aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus membrane sel.

c.       Faktor yang Berpengaruh dalam Pengaturan Cairan
Proses pengaturan cairan di pengaruhi oleh dua faktor yakni :
a)      Tekanan cairan, proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan
b)      Membran semipermiabel, merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung.

d.  Jenis Cairan
1)      Cairan zat gizi (nutrien)
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari. Cairan nutrien dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, itrogen dan vitamin untuk metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori perliter.
Cairan nutrien terdiri atas :
·      Karbohidrat dan air
·      Asam amino
·      Lemak
2)      Blood volume expanders
Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau plasma.

e.       Gangguan/masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan
a)      Hipovolume atau dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.
Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi, yaitu:
1)      Dehidrasi isotonic, terjadi jika kekurangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yang seimbang.
2)      Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak daripada elektrolitnya.
3)      Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya daripada air.
Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya :
a.         Dehidrasi berat
·           Pengeluaran/ kehilangan cairan 4-6 L
·           Serum natrium 159-166 mEq/L
·           Hipotensi
·           Turgor kulit buruk
·           Oliguria
·           Nadi dan pernapasan meningkat
·           Kehilangan cairan mencapai > 10% BB
b.        Dehidrasi sedang
§  Kehilangan cairan 2-4 l atau antara 5-10% BB
§  Serum natrium 152-158 mEq/L
§  Mata cekung
c.         Dehidrasi ringan, dengan terjadinya kehiangan cairan sampai 5% BB atau 1,5 – 2 L.
b)      Hipervolume atau overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu, hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).

2.      Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.
a.       Komposisi elektrolit
Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut :
ü  Natrium                : 135 – 145 m Eq/L
ü  Kalium                 : 3,5 - 5,3 m Eq/L
ü  Klorida                 : 100 – 106 m Eq/L
ü  Bikarbonat arteri : 22 - 26 m Eq/L
ü  Bikarbonat vena   : 24 - 30 m Eq/L
ü  Kalsium                : 4 – 5 m Eq/L
ü  Magnesium           : 1,5 - 2,5 m Eq/L
ü  Fosfat                   : 2,5 - 4,5 mg/100ml
b.      Jenis Cairan Elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap. Cairan saline terdir dari cairan isotonic, hipotonik, dan hipertonik.
Konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.
c.       Pengaturan Elektrolit
1)        Pengaturan keseimbanga natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfngsi dalam pengaturan osmolaritas dan volume cairan tubuh.
2)        Pengaturan keseimbangan kalium
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit.
Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). Sistem pengaturannya melalui tiga langkah:
a)        Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi aldosteron.
b)        Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang dikeluarkanmelalui ginjal.
c)        Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun.
3)        Pengaturan keseimbangan kalsium
Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang
4)        Pengaturan keseimbangan magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.
5)        Pengaturan keseimbangan klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi klorida dapat ditemukan pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotic dalam darah.
6)        Pengaturan keseimbangan bikarbonat
Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam tubuh.
7)        Pengaturan keseimbangan fosfat (PO4)
Fosfat bersama-sama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi dan tulang. Fosfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.
d.  Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit
1)      Hiponatremia, merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/L, mual, muntah dan diare.
2)      Hipernatremia, suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, yang ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering, dll.
3)      Hipokalemia, merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan.
4)      Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik. Hiperkalemia dditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas system pencernaan, dll.
5)      Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah. Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan karam perut, kejang,bingung, dll.
6)      Hiperkalsemia, merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah. Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan. Hiperkalsemia ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, dll, dan kadar kalsium daam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.
7)      Hipomagnesia, merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah. Hipomagnesia ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, dll, serta kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L.
8)      Hipermagnesia, merupakan kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
9)      Keseimbangan Asam Basa
Aktivitas tubuh memerlukan keseimbangan asam basa, keseimbangan asam basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, nilai pH cairan tubuh 7,35 - 7,45. keseimbangan dapat dipertahankan melalui proses metabolisme dengan sistem buffer pada seluruh cairan tubuh dan melalui pernapasan dengan sistem regulasi (pengaturan di ginjal). Tiga macam sistem larutan buffer cairan tubuh yaitu larutan  bikarbonat, larutan buffer fosfat, dan larutan buffer protein..




sekian guys, jangan lupa feedback (y)

Pengetahuan Seputar Kesehatan

Night Guy :) sorry guys admin baru muncul setelah lama pergi tak membawa kabar terkini

yup kini gw muncul bawa pengetahuan seputar kesehatan, simak ya guys


  1.  Mendengarkan musik bisa menstimulasikan, memperbaiki dan memperkuat ingatan kita. Ini sebabnya kita mudah untuk mengingat lirik lagu

  2. Demam tinggi manusia hanya sekitar 42 derajat celcius. Jika lebih dari itu biasanya akan menyebabkan kerusakan otak.

  3. Kekurangan kalsium menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan psikologis spt : galau dan juga mudah marah.

  4. Rasa tertekan di dada yang menyebabkan sesak nafas dan tercekik di leher adalah ciri2 penyakit jantung.

  5. Ketika tubuh kekurangan cairan, darah akan menjadi lebih kental. Dampaknya jantung akan bekerja ekstra keras dan membebani kerja jantung dan akibat jika itu terjadi bertahun2 akan menjadi penyakit kronis

 

itu dulu ya guys 

tenang masih banyak pengetahuan lain yang akan kalian dapat tentunya :) semoga bermanfaat